Kamis, 05 April 2012

MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI


MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI

2.1 MOTIF EKONOMI

2.1.1 Pengertian Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah setiap alasan , dorongan dan kegiatan yang dilakukan seseorang atau badan untuk melakukan tindakan ekonomi. Motif berasal dari bahasa Inggris yang berarti gerakan, bergerak atau penggerak. Motif yaitu setiap alasan yang mendorong manusia dalam melakukan kegiatan, perbuatan atau tindakan. Setiap kegiatan, tindakan maupun perbuatan seseorang didorong oleh suatu keinginan/ motif untuk mencapai tujuan tertentu.
secara garis besarnya manusia melakukan kegiatan ekonomi karena didorong oleh motif sebagai berikut :

a.  Ingin Memenuhi kebutuhan dan kemakmuran

    
Kegiatan pengusaha kecil, menengah, koperasi, dan pengusaha besar termasuk motif ingin memenuhi kebutuhan dan kemakmuran. Motif inilah yang merupakan dorongan utama manusia melakukan kegiatan ekonomi.

b.   Ingin Menolong Sesama Manusia

     Contoh Lutfi yang mendirikan taman kanak-kanak bagi dhuafa (anak yang tidak mampu) tersebut di atas termasuk dalam motif ini. Demikian pula banyak pengusaha besar yang mendirikan sekolah, pesantren, panti asuhan, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas termasuk motif ingin menolong sesama manusia.

c.    Ingin Terpandang Dalam Masyarakat

     Selain motif ekonomi yang positif ada pula motif ekonomi yang negatif. Setiap kegiatan ekonomi dan aktifitas pengusaha tentu ingin mencapai keberhasilan, baik berupa keuntungan yang meningkat maupun kemampuan penguasaan sektor ekonomi dan kekayaan yang melimpah. Sampai di situ tujuannya wajar dan baik apalagi bila kesuksesan itu dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara berupa pajak, sehingga masyarakat memuji dan berusaha mencontoh keberhasilan tersebut.
    
     Namun demikian, tujuan akhirnya bukanlah hal tersebut. Yang menjadi tujuan akhir dengan keberhasilan dan kekayaan yang banyak itu adalah ingin terpandang dan terhormat dalam masyarakat. Akibatnya mereka berusaha menghindar dan memanipulasi pajak serta kurang tertarik menolong sesama manusia. Di negara kapitalis memang harga diri manual sering diukir oleh banyaknya materi yang dikuasai dan dimiliki. Akan tetapi. di Indonesia yang penduduknya beragama, seharusnya nilai manusia diukur dari akhlaknya. Hal ini akan lebih baik pula bila mereka yang bertakwa itu orang kaya dan berkuasa, baik dibidang ekonomi maupun pemerintahan sehingga akan membawa kemakmuran.

d.    Motif Kekuasaan Politik dan Ekonomi

     Banyak pengusaha yang bergerak di berbagai bidang ekonomi, mulai dari industri hulu sampai industri hilir. Dari pertambangan, industri pakaian. dan pengangkutan, hingga penjualan barang-barang jadi. Selain itu, tidak sedikit pula pengusaha yang menangani perkebunan, peternakan, perikanan. perbankan dan perasuransian. Semua kegiatan tersebut ditujukan untuk menguasai bidang-bidang ekonomi yang selanjutnya ditujukan untuk kekuasaan dalam lingkup politik. Mereka menjadi orang-orang yang mampu mempengaruhi kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
    Hal tersebut bertujuan untuk mengamankan kerajaan bisnisnya. Jika perlu mereka berusaha dan bertindak sebagai pemegang monopoli dan oligopoli. Sebenarnya usaha mereka masih dapat dimaklumi bila ditujukan untuk memperluas lapangan kerja dan kemakmuran masyarakat.
    
     Namun, tidak demikian kenyataannya. Mereka ingin berkuasa dibidang politik. Kita mengetahui kelompok pengusaha besar di Amerika Serikat dapat mempengaruhi kekuasaan legislatif dan ikut mempengaruhi pemilihan Presiden. Merekapun secara tidak langsung turut serta mempengaruhi kebijakan ekonomi luar negeri negaranya.
     Kegiatan mereka bisa positif, tetapi bisa juga negatif. Sisi negatifnya dapat menekan negara-negara berkembang dan miskin agar tunduk kepada kebijakan ekonomi dan politik mereka, jika tidak patuh, sanksi akan dijatuhkan berupa embargo ekonomi melalui wewenang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di sinilah kesulitan negara-negara berkembang yang banyak utangnya. Kedaulatan politik dan ekonominya diintervensi. Di Indonesia banyak konglomerat yang tujuannya antara lain untuk kekuasaan dibidang politik. Mereka membantu dengan kucuran dana bermiliar-miliar rupiah kepada partai tertentu agar menang dalam pemilihan umum. Dengan kemenangan tersebut perusahaan perusahaan mereka dijamin dan dilindungi. Di samping itu mereka dapat berperan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan kabinet.

 Contoh motif dalam ekonomi :
a.       Seorang petani tekun dan rajin agar panennya berhasil dengan baik.
b.      Seorang pemulung bekerja hingga malam, agar penghasilannya bertambah.
c.       Seorang pengusaha mempromosikan produknya di televisi agar produknya laku.
d.      Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat menguasai kekayaan alamnya.

2.1.2  Macam – macam Motif Ekonomi

Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Macam-macam motif ekonomi dalam kehidupan sehari-hari:

a. Motif ekonomi untuk memperoleh laba atau keuntungan à dorongan yang muncul untuk memperoleh keuntungan dan mendorong semangat untuk menggali ide yang bersifat penemuan baru (inovasi). Contoh: perusahaan motor Honda yang dulu menggunakan mesin dua tak, sekarang berinovasi menjadi empat tak yang lebih hemat BBM dan ramah lingkungan.

b. Motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sendiri adalah keinginan yang dimiliki oleh setiap individu untuk memenuhi kebutuhan hidunya.Contoh: pendatan Jeki rendah, untuk memenuhi kebutuhanya jeki menambah pendapatannya dengan menjadi tukang ojek di malam harinya.

c. Motif ekonomi untuk memperoleh penghargaan adalah keinginan seseorang selain mendapat keuntungan, juga inginan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Contoh: Bu Darmi sebagai kepala sekolah yang baik meskipun gajinya tetap, beliau terus berusaha menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga para guru dan muridnya merasa segan dan menghormatinya.

d. Motif ekonomi untukmemperoleh kekuasaan adalah keinginan seseorang untk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi. Contoh: Pak Surya memiliki beberapa perusahaan besar, semua kebutuhannya tercukupi, meskipun demikian, Pak Surya tetap memiliki keinginan untuk berusaha mengembangkan perusahaan agar lebih besar lagi hingga dapat tercapai keinginannya untuk menguasai ekonomi di daerahnya.

e. Motif ekonomi untukuntuk sosial adalah keinginan seseorang untuk memperoleh pendapatan, kemudian sebagian pendapatannya digunakan untuk menolong sesama dengan tulus iklas. Contoh: bersedekah untuk fakir miskin, menyumbang daerah yang terkena musibah

Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:


2.2 TINDAKAN EKONOMI
       

Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:

 

2.2.1 Pengertian Tindakan Ekonomi

 

Tindakan Ekonomi adalah segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

2.2.2 Pengertian Kebutuhan dan Macamnya

Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi. Adapun macam-macam klasifikasi kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Manusia Menurut Abraham H. Maslow
a. Kebutuhan fisik àdalah kebutuhan yang mendasar dan penting bagi   kebutuhan fisiknya. Contoh: makanan, minuman, tempat tinggal.
b. Kebutuhan akan rasa aman
Setiap makhluk hidup membutuhkan perlindungan dan rasa aman / selamat. Contoh: anak sakit memutuhkan perawatan hingga sembuh, masyarakat membutuhkan keamanan dalam melakukan setiap kegiatan.
c. Kebutuhan akan pengakuan diri adalah kebutuhan manusia untuk dapat diterima di lingkungannya sebagai individu yang berbeda dengan individu lainya. Contoh: berteman, sahabat, dan bertetangga yang baik.
d. Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan untuk diharga atas potensi, kemampuan, atau kesuksesan yang diraihnya. Contoh: Rina rajin belajar sehingga dia mendapat peringkat pertama, Budi memiliki kepemimpinan yang bagus sehingga temannya memilihnya sebagai ketua kelas.
e. Kebutuhan akan perwujudan diri adalah kebutuhan manusia untuk menggali potensinya untuk dipakai sebagai pengembangan diri individu. Contoh: setiap orang diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam rapat.

2. Kebutuhan Menurut Intensitasnya
a.Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama dan mendasar dan harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup. Contoh: makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan skunder adalah kebutuahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer atau kebutuhan dasar terpenuhi. Contoh: makanan yang lebih enak, pakaian yang lebih bagus, pendidikan.
c. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang ditujukan untuk kepuasan dan kesenangan.Contoh: perhiasan, mobil mewah, dan rumah mewah.

3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
a.Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang ditujukan untuk fisik atau jasmani . Contoh: makanan, pakaian, rumah.
b. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang ditujukan untuk jiwa. Contoh: pendidikan, mengaji, mendengarkan musik.

4. Kebutuhan Menurut Waktu
a.Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga. Contoh:
b. Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dapat ditunda dan diperlukan dimasa mendatang. Contoh: asuransi jiwa, tabungan, investasi.

5. Kebutuhan Menurut Subjek
a.       Kebutuhan indivudu adalah kebutuhan tiap-tiap manusia. Contoh: belajar, tidur, makan, minum.
b. Kebutuhan bersama adalah kebutuhan yang diperlukan oleh sekelompok orang dan digunakan secara bersama-sama/bergantian. Contoh: telepon umum. WC umum, dan angkutan umum.

2.3 PRINSIP EKONOMI

2.3.1 Pengertian Prinsip Ekonomi

Prinsip Ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan barang atau jasa sebesar-besarnya . Prinsip tersebut memang seakan-akan memperlihatkan bahwa tidak ada kata rugi dalam kegiatan ekonomi manusia. Dengan suatu pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk  memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

Dasar berpikir dalam prinsip ekonomi adalah:
 “ dengan pengorbanan
Ø tertentu diperoleh kepuasan sebesar-besarnya” atau
 “dengan
Ø pengorbanan sekecil-kecilnya demi mendapatkan kepuasan tertentu”

2.3.2 Tujuan Prinsip Ekonomi

Tujuan seseorang dalam memegang prinsip ekonomi yaitu :
b.      Mendapatkan hasil atau keuntungan yang lebih maksimal.
c.       Menggunakan alat, kemampuan dan modal atau pengorbanan yang dimilikinya.
d.      Menghindari keinginan dan memperkecil segala resiko kerugian.
e.       Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan yang dimiliki.
Prinsip ekonomi tersebut lebih bersifat teori yang dari sisi duniawinya

2.3.3 Macam-macam Prinsip Ekonomi
  1. Prinsip Ekonomi Produsen
    • Menghasilkan barang yang berkualitas
    • Menekan biaya produksi serendah mungkin
    • Mencari keuntungan maksimal
    • Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen

  1. Prinsip Ekonomi Distributor
    • Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu
    • Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan
    • Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak

  1. Prinsip Ekonomi Konsumen
    • Mendapatkan kepuasan semaksimall mungkin
    • Terpenuhinya kebutuhan hidup
    • Terhindar dari sifat konsumtif
    • Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah
    • Terjadinya penghematan atau tidak

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa prinsip ekonomi baik bagi produsen maupun konsumen yaitu suatu sikap yang menjadi keputusan untuk  meminimalkan pengeluaran  tetapi memaksimalkan keuntungan.

1 komentar:

  1. Contoh motif ekonomi untuk mencapai kemakmuran kok nggak ada? Malah itu yang dicari anak SMP kls 7, malah nggak ada!

    BalasHapus