1.
Pengaruh
Globalisasi dalam Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam
a. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang
Ideologi
Ideologi besar yang menguasai
negara – negara di dunia saat ini adalah liberal dan komunis. Kedua ideologi
ini sangat bertolak belakang ajarannya. Liberalisme meletakkan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi, sedangkan Komunisme tidak mengakui hak – hak
individu melainkan hak – hak sosial sebagai nilai tertinggi.
Munculnya paham komunisme sebagai
bentuk reaksi atas akses yang ditimbulkan dari liberalisme yaitu munculnya
masyarakat Kapitalis. Kebebasan dan hak individu yang berlebihan akan mengakibatkan adanya persaingan bebas
antarindividu. Persaingan ini akan muncul kelas yang menguasai dan kelas yang
dikuasai, yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar. Kondisi ini akan
mengakibatkan penindasan, penderitaan dari kaum protelar. Mnurut penganut
ajaran Komunis hak – hak individu harus diganti dengan hak – hak kolektif.
Individualisme harus diganti dengan Sosialisme – komunis. Kedua paham tersebut
selalu bersaing untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia. Berakhirnya
perang dingin antara Uni Soviet sebagai pelopor Komunisme dan Amerika Serikat
sebagai pelopor liberalisme sebagai akibat bubarnya Uni Soviet, bukan berarti
persaingan sudah berakhir. Kedua paham tersebut akan selalu hidup dan
berkembang di tengah masyarakat mana pun.
Bagi bangsa Indonesia kedua
paham tersebut tidak sejalan dengan nilai – nilai yang telah dikembangkan yaitu
Pancasila. Namun di tengah gencarnya arus informasi dalam era global sekarang
ini nilai – nilai kedua paham tersebut lambat laun akan mempengaruhi ideologi
bangsa Indonesia.
b. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang
Politik
Pengaruh sistem dan praktik
politik dalam suatu negara yang berpengaruh biasanya akan cepat berkembang
secara luas sebagai model dan acuan oleh negara – negara lain. Ketika arus
informasi ini berjalan terus menerus maka lambat laun akan mengubah cara
pandang masyarakat dan politisi dalam negara tertentu untuk kemudian
meninggalkan nilai – nilai, prinsip – prinsip yang telah dianut sebelumnya.
Secara kritis dapat kita analisis demokrasi yang kita anut dan kita kembangkan
adalah demokrasi Pancasila. Artinya penyelenggaraan demokrasi didasarkan pada
nilai – nilai Pancasila. Nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kedaulatan rakyat dan nilai sosial harus mewarnai praktik – praktik
demokrasi. Tapi kenyataannya praktik demokrasi masih diwarnai oleh praktik –
praktik yang menyimpang seperti memperoleh jabatan dengan cara “money politic”,
demonstrasi dengan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, mengutamakan kepentingan
pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum, pengambilan keputusan publik
dengan voting atau diputuskan oleh orang – orang tertentu, dan lain – lain.
Sehingga, kadang – kadang
demokrasi Pancasila hanya tinggal nama sedangkan praktik – praktik empirisnya
adalah demokrasi liberal atau komunis atau bahkan nilai – nilai diluar keduanya.
Pengaruh
globalisasi :
a.
Menyebarnya nilai politik
barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan kepentingan umum
b.
Lunturnya nilai politik yang
ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong
c.
Politik semakin bersifat
tirani, diktator mayoritas
d.
Akuntabilitas jabatan publik
semakin mendapat sorotan masyarakat
e.
Semakin banyak parpol, LSM
yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak tertentu
f.
Melemahnya kedaulatan negara
g.
Masalah lokal selau dikaitkan
ke dalam konteks global
h.
Organisasi internasional
sangat berkuasa
i.
Hubungan Internasional
lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan.
c.
Pengaruh
globalisasi dalam bidang ekonomi
Pengaruh
globalisasi dalam bidang perekonomian saat ini berjalan begitu cepat. Hal ini
tentu tidak terlepas dari adanya kesepakatan pasar bebas oleh GATT, yang
menargetkan pelaksanaan perdagangan bebas Asian (Asian Free Trade Association
(AFTA)) tahun 2003; Asian Pacific Economic Co-operation (APEC) tahun 2010; dan
World Trade Organization (WTO) tahun 2020. Hal ini akan berdampak dalam
menerapkan kebijakan ekonomi di suatu Negara. Misalnya, penghapusan subsidi
bagi rakyat kecil, penyerapan tenaga kerja dengan padat karya ditinggalkan,
pola perekonomian koperasi tidak menjadi pilihan karena kurang dapat bersaing,
dan banyak lagi yang sebenarnya telah meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Liberalisasi ekonomi ini sudah mulai dipraktikkan di Indonesia. Hanya orang-orang
berkemampuan (kuat) saja yang bisa mempertahankan hidupnya dengan sejahtera,
sedangkan orang yang lemah harus siap hidup menderita.
Globalisasi
dalam bidang ekonomi dapat kita lihat dari produk-produk asing yang menguasai
pasar-pasar pasar dalam negeri, seperti Cina, Korea, Jepang dan sebagainya.
Begitu pula perusahaan-perusahaan transnasional corporation (TNCs), yaitu
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa lebih dari satu Negara, juga sudah
mulai berunculan di Negara kita, terutama ki koka-kota besar. Perusahaan
transnasional ini merupakan jantung perekonomian global. Dua pertiga
perdagangan global berasal dari perusahaan-perusahaan semacam ini. TNCs juga
berjasa dalam menyebarkan teknologi baru di seluruh dunia, dan pelaku utama
dalam pasar uang internasional. Omzet penjualan yang dilakukan TNCs kadang
dapat melebihi produk domestic brut dari suatu Negara, misalnya omzet penjualan
dari Gneral Motors, Indonesia, Thailand, Finlandia, Yunani dan lain-lain.
Dengan keudukan yang mengalahkan Negara. Dengan kedudukan yang monopolis,
kekuasaan perusahaan-perusahaan multinasional dapat mengalahkan Negara. Dan
untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang maksimal, perusahaan-perusahaan
multinasional melakukan strategi umum yaitu memaksa sebuah Negara/bangsa untuk
melaksanakan tiga tugas, yaitu:
1.
Freedom of investement
2.
Freedom of captal flows
3.
Freedom of trade in allgood and all
services including living organism and
intellectual property
Pengaruh
globalisasi :
a.
Modal besar semakin kuat
yang lemah tersingkir
b.
Pemerintah sebagai regulasi
(penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut kemauan pasar
c.
Berkurangnya sibsidi
terhadap sektor ekonomi rakyat
d.
Persaingan harga dan
kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat
e.
Liberalisasi perdagangan
barang, jasa layanan dan komoditi lainnya
f.
Investasi asing langsung
g.
Peredaran uang secara
langsung tanpa batas negara
h.
Kebebasan gerak para pekerja
d.
Pengaruh
globalisasi dalam bidang sosial budaya
Globalisasi
dalam bidang social ditandai dengan meningkatnya interaksi antarmanusia yang
tanpa batas. Dengan kecanggihan alat transportasi dan telekomunikasi maka
dengan mudah manusia bisa saling berinteraksi satu sama lain yang sebelumnya
tidak dikenalnya.
Seperti,
orang Turki banyak yang berimigrasi ke Jerman, penduduk Vancover (Canada) 40%
berasal dari Hongkong,banyak Warga Negara
Australia banyak imigran dari Asia. Penduduk Bali tiap tahunnya
kedatangan puluhan ribu wisatawan dari berbagai Negara di dunia. Sabarudin dari
Indonesia bertemu dengan William dari Belanda atau Haga dari Jepang.
Transformasi
sosial pada gilirannya akan membawa perubahan budaya dalam masyarakat.
Transformasi sebenarnya sudah berjalan lama tapi dengan kecanggihan teknologi
komunikasi maupun transportasi, transformasi social tersebut semakin
meluas/merata. Bertemunya berbagai budaya akan menimbulkan akulturasi budaya
suatu bangsa. Bangsa yang tidak kuat dalam memegang teguh nilai-nilai budayanya
akan meinggalkan budaya tersebut untuk kemudian mengikuti budaya lain, sehingga
dapat menghilangkan budaya asl dari suatu bangsa tertentu.
Pengaruh globalisasi :
a.
Masuknya nuilai barat yang
ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll
b.
Memudarnya apresiasi
terhadap budaya daerah seperti :
hedonisme(kenikmatan sesaat), individualiusme( kepentingan diri
sendiri), pragmatisme (yang menguntungkan), permisif (tidak tabu lagi), dan
konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna)
c.
Lunturnya kepedulian dan
kesetiakawanan sosial
d.
Semakin memudarnya nilai
agama.
e.
Pengaruh
Globalisasi dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan
Pengaruh
globalisasi dalam bidang pertahanan dapat berupa ancaman bagi keutuhan wilayah Negara RI.
Dengan bantuan alat komunikasi dengan bantuan satelit, maka data-data rahasia
dalam suatu Negara dapat dengan mudah diserap oleh Negara lain. Begitu pula
arus urbanisasi yang semakin luas kita juga akan semakin sulit unyuk mengontrol
semua wilayah yang luas dan terpisah-pisah. Hal ini tentu akan berdampak buruk
bagi Negara kita. Dan dalam bidang keamanan fenomena globalisasi dapat dilihat
dari peningkatan transnasional seperti jaringan sindikat narkoba
internasioanal, penyelundupan barang-barang antarnegara dan lain–lain.
Kejahatan-kejahatan seperti ini kedepan akan semakin kompleks dan sulit diatasi
tanpa didukung oleh SDM yang handal dari kepolisian kita.
Pengaruh
globalisasi :
a.
Menguatnya supremasi hukum
dan HAM
b.
Semakin vbanyaknya produk
hukum yang memihak kepada kepentingan rakyat
c.
Semakin menguatnya tuntutan
terhadap tugas, kinerja penegak hukum seperti jaksa, hakim dan polisi
d.
Menguatnya supremasi sipil
menundukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan
e.
Peran masyarakat berkurang
dalam menjaga keamanan dan ketertiban karena hal itu menjadi tugas polisi dan
tentara.
2.
Pengaruh
Negara Lain yang Dirasakan Indonesia Sebagai Dampak Globalisasi
Globalisasi
telah mengurangi kekuasaan suatu pemerintah Negara, bahkan menkikis kedaulatan
Negara. Negara tidak lagi mampu mengendalikan perekonomian nasional, meskipun
dengan hokum sekalipun. Contoh konkrit yang sering dialami Negara adalah
perihal kenaikan harga minyak dunia yang melambung, akirnya menyebabkan
kesulitan dalam penyusunan APBN. Membengkaknya subsidi BBM dalam negeri harus
mengubah pos-pos pengeluaran yang sebelumnya sudah diprogramkan. Negara manapun
tidak akan mampu mengendalikan haraga minyak funia agar stabil, kecuali para
pengusaha minyak itu sendiri memiliki komitmen untuk menjaga kestabilan harga
minyak tersebut. Begitu pula harga kebutuhan pokok, belum lama pula terjadi
kenaikan harga yang cukup tajam, seperti beras, kedelai, daging,minyak goring
dan lain-lain. Hal ini sangat ironis. Sebagai Negara agraris tetapi hasil-hasil
pertanian ternyata juga masih sangat tergantung dengan luar negeri. Jadi
tingkat ketergantungan yang semakin tinggi terhadap Negara lain inilah yang
akan menyebabkan Negara kehilangan kekuasaan dalam arti sesungguhnya.
MENENTUKAN SIKAP TERHADAP PENGARUH DAN
IMPLIKASI GLOBALISASI
TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
1. Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa
dan Negara Indonesia
Bagi
negara, globalisasi merupakan ancaman bagi negara nasional karena tidak bisa
lagi
mengendalikan secara penuh bangsa dan negaranya.
Contoh
: Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan bank-bank
internasional dalam
negara tertentu, mereka dapat mengendalikan
perekonomian di
negara tersebut, dengan cara mempermainkan harga,
menarik
ketersediaan uang tertentu sehingga nilai tukar menjadi tinggi dan
sebagainya.
Ekses negatif dari globalisasi :
§
Dalam
bidang ekonomi
a.
Berkurangnya kontrol negara (dan rakyat)
terhadap perusahaan multinasional dan transnasional serta penanaman modal
asing, sehingga terjadi pelarian
keuntungan
yang tidak terbatas ke luar negeri.
b.
Merugikan kepentingan rakyat miskin
akibat penanganan urusan publik yang berorientasi pada keuntungan (profit
oriented) atau sering disebut dengan swastanisasi aset publik. Seperti
perusahaan negara, dan layanan publik lainnya yang dianggap tidak efisien dan
tidak mampu bersaing dalam era globalisasi.
c.
Pemberian insentif bagi penanaman modal
asing dalam bentuk penyediaan tenaga kerja yang murah, keringanan pajak, dan
beberapa fasilitas lain menyebabkan pihak-pihak tertentu seringkali menarik
investasi modal asing internasional dengan alasan atas dasar tanggungan rakyat
banyak yang kehilangan fasilitas publik.
d.
Dampak eksploitasi SDA yang lebih besar
karena dihapusnya hambatan terhadap daya jangkau perusahaan sangat terasa dalam
bidang pertambangan dan energi, dan kehutanan.
e.
Meningkatkan kemiskinan akibat persaingan
bebas antara kekuatan-kekuatan yang tidak seimbang, baik antara rakyat biasa
dengan pihak yang di atasnya maupun antara industri domestik yang sangat lemah
daya saingnya dengan perusahaan multinasional.
§
Dalam
bidang sosial budaya
a. Menurunnya
nasionalisme dan patriotisme sebagai dampak dari sikap individualis dan
materialis
Jika
orang sudah tidak peduli dengan sesama kemungkinan orang tersebut juga akan
kurang peduli terhadap negaranya, karena ia akan lebih mementingkan diri
sendiri.
b. Terjadinya
erosi nilai-nilai budaya Indonesia
Hal
ini mulai tampak pada kelas golongan tertentu terutama kaum orang kaya,
pengusaha muda sukses, atau anak-anak muda yang telah memiliki gaya hidup
tersendiri, baik teman bergaul, tempat makan, jenis pakaian, dan sebagainya.
c. Kehilangan
kepercayaan diri
Ketika
tingkat ketergantungan terhadap orang lain semakin tinggi maka kita tidak dapat
berfikir kreatif, ulet, dan inovatif, sebaliknya kita akan menyerah dengan
keadaan.
d. Gaya
hidup konsumtif
Meningkatnya
jumlah barang-barang luar negeri akan mendorong perilaku konsumtif, apalagi
pola hidup konsumtif sudah melekat pada kehidupan masyarakat kita.
2.
Sikap
Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi
Ada
banyak hal yang harus kita perhatikan dalam menyikapi pengaruh globalisasi yang
sangat kuat. Karena bagaimanapun kita tetap harus berprinsip pada kepribadian
negara kita yang telah terbentuk sejak kemerdekaan tercetus bahkan pada
leluhur-leluhur kita terdahulu. Jika kita tidak selektif dalam menanggapi atau
bahkan memilih pengaruh dari globalisasi tak menutup kemungkinan negara kita
akan menjadi negara yang tak punya jati diri.
Sikap terhadap
dampak globalisasi ada beberapa poin antara lain :
·
Mempertebal keimanan dan ketakwaan kita
kepada Tuhan Y.M.E
·
Mempertebal nasionalisme dan patriotisme
engan tindakan yang lebih konkrit, contohnya dengan memakai produksi dalam
negeri, tidak bergaya hidup konsumtif dll
·
Memperkuat kepribadian dengan selalu
melestarikan nilai-nilai budaya bangsa seperti nilai kekeluargaan, gotong
royong, kesetiakawanan, dan lain-lain
·
Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa
·
Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi agar mampu bersaing dengan tenaga asing
·
Menciptakan kemandirian, dalam arti
menghindari ketergantungan dengan pihak asing
Contoh :
Memanfaatkan tanah kita yang ada seoptimal mungkin agar dapat
menopang kehidupan kita
·
Selalu menyeleksi budaya asing yang
masuk ke negara kita
·
Selalu memegang teguh iman
·
Tidak meninggalkan nilai luhur budaya
·
Tetap mengikuti informasi dan teknologi
agar kita tidak ketinggalan zaman
·
Tidak asal memakai barang-barang
produksi luar negeri apalagi barang yang kita dapat buat sendiri (buatan lokal)
·
Penemuan karya ilmiah terapan sebaiknya
dipatenkan sebagai hak cipta.
Strategi
untuk menghadapi keberadaan globalisasi
Strategi
menghadapi globalisasi yang terpenting adalah mengelola globalsasi itu sendiri,
dengan cara sebagai berikut :
1.
Tidak hanya mengandalkan dari keunggulan
fisik (lahiriah) dan keunggulan komperatif saja (dari sumber daya alam yang
melimpah dan jumlah penduduk yang besar)
2.
Tapi juga meningkatkan keunggulan
kompetitif (meninggalkan sumber daya manusia yang luas)
Saya sagat berterima kasi atas
BalasHapusBantuan KI RUSLAN SALEH kemarin
Saya dikasi nmr 4d & 6d dan saya mendapat kan hasil togel (457 juta)karna bantuanya saya bisah bayar hutan dan buka usaha kecil kecilan,jika anda mau di bantu seperti saya silahkam hbg
(AKI RUSLAN SALEH ) DI NMR
( 0852=8584=7477 )
atau [klik] AHLI PESUGIHAN TANPA TUMBAL
KEAMPUHAN RITUAL AKI RUSLAN SALEH
1.Penarikan Dana Hibah Melalui Bank Ghaib
2.Penarikan Uang Melalui Mustika
3.Ritual Angka Tembus Togel/Lotrey
4.Jimat Pelaris Usaha DLL
Dan Masih Banyak Lagi, AKI RUSLAN SALEH Banyah Dikenal Oleh Kalangan Pejabat, Pengusaha Dan Artis Ternama Karna Beliau adalah guru spiritual terkenal di indonesia. Untuk yg punya rum terimakasih atas tumpangannya.