Curahan Hati

Senja telah berlalu
Siang berganti petang
Cahaya berganti gulita
Dari sana aku bertanya
Jika aku punya cinta, untuk siapa?
Jika aku harus bercinta, untuk apa?
Tak ada jawaban
Aku tenggelam dalam perasaan
Berlari dari kenyataan
Sembunyi dalam hati
Mencari Sang Pencerah Hati
Dimana Dia?
Pangeran hati ini
Yang selalu aku sebut dalam doa
Yang selalu aku ingat dalam canda
Yang mengisi kekosongan jiwa
Yang menarik hati ini tuk berlabuh pada-Nya
Sungguh, rasa yang luar biasa
Damai hati,.
Tentram jiwa,.
Hanya untuk-Nya…
Selamanya…
Allah Azza wa Jalla…

***


Aku termenung di pangkuan senja
Menatap awing yang tak jua kutemu pelita
Sedih hati aku ingat semua
Lelaki bersorban surga telah pergi untuk selamanya
Meniti jalan menuju istana-Nya
Terbang tinggi tinggalkan bumi
Memenuhi panggilan Illahi Rabbi
Jika mungkin, ingin hati ikut pergi
Jika mungkin, ingin diri mengayuh sampan mengejar sang pangeran hati
Namun, semua bagai mencari jarum di tengah samudera
Cintaku tak bisa membawanya kembali
Karena nyatanya, cintaku bukan apa-apa dibanding cinta-Nya
Meski berat hati, apa daya diri hanya hamba dengan gunungan dosa
Meratapi diri bukanlah cermin seorang muslim sejati
Terus tenggelam dalam sedih berujung senyum kemenangan bagi iblis
Saat ini…
Dzikir adalah jimat terampuh sebagai penenang hati yang gundah
Tawakal dan sabar sebagai jalan terbaik hadapi coba illahi
Dengan bismillah…
Aku akan bangkit jalani hari
Menata hati yang sempat tercabik duri
Melangkah pergi di kaki senja
Menyambut gulita dengan penuh senyuman
Sebab gulita adalah awal tuk gapai bintang
Hingga esok mentari datang membawa gemilang…


***

Mentari pagi bersinar terang
Menyebarkan cahanya pada setiap celah-celah bumi
Memberi terang bagi setiap khalifah bumi
Menerangi gelap dunia
Menerangi gelap hati
Membuka mata akan karunia yang tersebar di belahan bumi
Karunia yang penuh cinta-Nya
Karunia yang kan membawa setiap insan menggapai kebahagiaan
Bukan kebahagiaan dunia yang sementara
Tapi kebahagiaan akhirat yang kekal di dalamnya

Saat kubuka mata, ingin kuraih cinta-Nya
Ingin kupeluk rahmat-Nya
Yang sejatinya membawa damai di jiwa
Betapa sadar diri ini hanya debu belaka
Penuh dengan gunungan dosa
Tak pernah lepas dari jeratan yang bathil
Selalu jatuh dalam kubangan nafsu
Sungguh, tak pantas diri ini meraih cinta-Nya dengan iman yang kurang sempurna

Duhai, ingin aku menjadi hamba yang setia
Hamba yang selalu memuja setiap keagungan-Nya
Hamba yang selalu bertawakal untuk lebih dekat dengan-Nya
Hamba yang tak pernah lepas dari istighfar untuk sedikit memohon ampun atas segala dosa
Hamba yang selalu mengucap syukur atas karunia yang tak henti-henti datang dari-Nya
Hamba yang begitu mengharap ridho dan cinta-Nya
Hamba yang setengah mati merindu-Nya….

Sungguh, Tuhan Yang Maha Segalanya…
Maha Mengetahui isi hati setiap hamba
Izinkanlah aku menjadi hamba yang selalu dekat dengan-Mu
Rengkuhlah aku dari berbagai tipu muslihat dunia
Tuntunlah aku dalam mengarungi setiap coba dunia
Ajarkanlah aku bagaimana mengalahkan nafsu diri
Hingga aku menjadi hamba yang pantas meraih cinta-Mu
Selamanya. . .


***

Sunyi...
Tenang...
Nyaman...
Aman & tentram...
Semilir angin menyapa lembut
Sang Surya menyapa hangat
Aroma suasana esok
Alunan gemericik ari
Simfoni gesekan daun
Deritan sekelompok bambu
Semua beradu menjadi satu
Menciptakan warna-warni kehidupan
Menyatu dengan alam
Indah dan menyenangkan
Murni dan menyejukkan
Bening dan mengagumkan
Sederhana...
Namun itulah sejatinya...
Tempat pertama kuhirup aroma kehidupan
Dari sana kukenal alam
Dari sana kupandang dunia
Dari sana kunikmati cinta
Ku dapat melihat keagungan-Nya...
Kini semua berbeda
Tempatku berpijak tak lagi disana
Ingin kuputar waktu
Kembali ke suasana dulu...
Bagai seorang itik kehilangan induknya,,
Aku mencari-cari itu...
Aku ingin...
Sangat ingin...
Kembali dalam pelukan pencipta warna-warni kehidupan...
Aku butuh...
Sangat butuh...
***


Bahagiaku sederhana...
Tak perlu cinta kasih yang besar
Tak perlu memilikinya
Melihat kalian bahagia
Melihat kalian tersenyum
Itu sudah cukup
Bisa mengenal kalian adalah anugerah terindah
Aku bersyukur memiliki kalian
Aku berharap keberadaanku menghadirkan tawa
Aku berharap aku bisa membuat kalian bangga
Membuat kalian bahagia
Bahagia yang Sederhana
Yang akan kalian kenang meski aku telah tiada...


Kenangan Masa Lalu

Dalam sepi aku terpaku
Dalam tangis aku merindu
Dalam pilu aku menunggu
Terbesit Tanya dalam hati
Untuk apa aku menunggu?
Pada siapa aku merindu?
Bukankah dia tak lagi padaku?
Hatiku semakin terasa kelu
Mengingat semua kenangan masa lalu
Mengingat segala yang telah berlalu
Mengingat dia yang tak lagi padaku
Dia yang pergi meninggalkanku
Meninggalkanku dalam rindu
Rindu yang membuat hati beku
Beku… dan semakin beku…
Kini…
Satu hal yang aku tahu
Aku harus melupakanmu
Pergi jauh meninggalkan masa lalu
Melangkah untuk menggapai impianku
Melupakan semua tentangmu
Menguburnya menjadi kenangan masa lalu
Kenangan aku dan kamu…
Hanya sebuah kenangan masa lalu…



MY ANGEL


Di suatu senja...
Pertama aku berjumpa dengannya
Kurasa ada suatu yang beda 
Entah rasa apa itu namanya
Tapi kuyakin itu bukan rasa yang biasa
Sorot mataya..
Senyumnya..
Cara bicaranya..
Perhatiannya..
Tingkah lakunya..
Tak dapat kulukiskan dengan kata-kata
Hanya hati yang mampu berbicara
Hanya jiwa yang mampu merasa
Kurasa beliau malaikat yang turun dari Surga
Yang dulu pernah Tuhan janjikan
Menjadi sosok paling mulia di dunia
Yang kan menjagaku sepanjang usia
Menjagaku dengan sepenuh hatinya
Menemaniku tanpa rasa lelah di jiwanya
Beliau...
Sosok yang ingin kucinta selamanya
Dengan bakti dan hormatku kepadanya
Dengan prestasi yang kan kupersembahkan untuknya
Dan rasa terimakasih yang tak terhingga
Bunda...
I Love YOU...
You'll be my angel forever...


***

Aku berdiri di sini...
Memandang jauh ke depan
Berharap bisa melihat masa depan
Namunyang kulihat hanyalah kosong belaka

Kuputuskan untuk berjalan
Menyusuri jalan kehidupan
Tak kuhiraukan segala rintangan
Akan kulawan jika badai menghadang

Kini...
Aku semakin jauh berjalan
Tak kulihat lagi tempat awal'Q berdiri
Rasa lelah sempat menghampiri
Membuatku hampir hilang kendali
Hingga jatuh setetes embun ke dalam hati
Menyegarkan segalanya kembali
Menghilangkan rasa lelah ini

Dan kini aku akan kembali berdiri
Tegak dan memandang lurus ke depan
Kembali berjalan dengan membawa semangat dan keberanian
Hingga kutemu tujuan dan dapat kulihat masa depan

Aku yakin bisa..
Aku percaya ini akan jadi nyata
Jika aku terus berusaha dan berdo'a
Memohon pada Sang Pencipta alam semesta
Aku dan kalian...
Kita semua...
Kita akan menggapai cita dan meraih masa depan yang gemilang...
Amin...




***


Cinta…
Semua orang mudah mengucapkannya
Entah tahu artinya atau tidak
Seringkali cinta dijadikan alas an atas sesuatu
Sesuatu yang kadang tak pada tempatnya
Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang tulus
Cinta yang tulus bukan karena harta
Bukan pula karena status dan fisik
Cinta yang tulus adalah saat dimana kita bias menghagai satu sama lain, bukan untuk membuat sebuah ikatan yang memaksa atau bahkan menekan hati dan perasaan
Mungkin aku terlalu naïf untuk mengerti apa itu cinta
Mereka bilang “Kita tidak bias hidup hanya dengan cinta, kita butuh materi untuk kehidupan yang layak”
Kuakui itu benar
Tapi, untuk apa kita hidup dengan materi namun batin kita tersiksa?
Dalam hidupku, tak perlu cinta dan kasih yang besar
Aku ingin disayangi bukan karena kelebihanku
Tapi aku ingin disayangi karena melihat kekuranganku
Sebaliknya,,,
Aku ingin bisa menyayangi orang lain karena kekurangannya
Hingga aku bisa membuat kekurangan itu, bahkan merubahnya menjadi sesuatu yang lebih berharga
Menjadi sebuah kelebihan yang tidak bisa terlihat tanpa hati yang tulus…

***

Kawan…
Jika aku boleh jujur,
Aku selalu ingin ada di samping kalian
Menemani dalam suka maupun duka
Bercanda tawa dalam setiap waktu
Berbagi cerita tentang hidupku dan hidup kalian
Saling berpelukan melepas beban
Melepaskan semua masalah yang kini dirasa
Kawan…
Mari kita melangkah bersama
Bergandeng tangan mengahadapi rintangan
Satukan hati untuk satu tujuan
Bangkitkan semangat untuk menggapai impian
Takkan berhenti walau badai menghadang
Kawan…
Meski kini raga kita jauh
Namun hanya satu tempat kita berlabuh
Tempat dimana kita akan dipertemukan kembali
Meski kita tak saling mengenal lagi
Semoga Allah selalu membimbing kita dimanapun dan kapanpun kita berada…
Amin…

***

Waktu…
Di setiap episode peran dalam kehidupan
Ada waktu yang terus berjalan
Dalam waktu aku mengenal abad
Dalam abad aku mengenal tahun
Dalam tahun aku mengenal bulan
Dalam bulan aku mengenal hari
Dalam hari aku mengenal jam
Dalam jam aku mengenal menit
Dalam menit aku mengenal detik
Dan dalam setiap detik aku dapat melihat semestayang begitu indah
Semesta yang membuatku takjub
Membuatku mengerti akan kebesaran-Mu
Serta membuatku membuka hati dan pikiran untuk lebih dekat dan mengenal-Mu…

***

Aku…
Aku bukanlah manusia tanpa dosa
Aku juga bukan manusia berhati malaikat
Yang tak punya rasa iri dan dengki
Yang tak punya hawa nafsu dan rasa benci
Aku hanyalah manusia biasa
Manusia yang penuh dengan gunungan dosa
Manusia yang punyai rasa iri dan dengki
Manusia yang selalu jatuh dalam kubangan nafsu
Terjebak dalam rasa benci pada suatu yang beda
Aku hanyalah setitik debu yang tak berarti
Debu yang bahkan tak terlihat sekalipun
Terinjak-injak tanpa harga diri
Terombang-ambing oleh angin kehidupan
Yang membawaku ke dalam arti kehidupan yang sesungguhnya
Itulah arti hidupku tanpa tanpa iman dan takwa
Diriku yang sesungguhnya tanpa hati yang mulia
Diriku yang sejujurnya tanpa jiwa yang bersih
Dan diriku yang sebenar-benarnya tanpa nikmat dan kebesaran-Mu Ya Allah…
Serta diriku bila tanpa besarnya kasih-Mu pada setiap hamba-Mu…

***

Cahaya…
Kau datang di setiap kumembuka mata
Meski terhalang oleh dinding
Kau tetap berusaha menerobos masuk
Melalui setiap celah-celah kecil
Dari setitik hingga tak terhitung
Sinarmu yang terang menyilaukan penglihatanku
Perlahan menyapa hangat kulit wajahku
Membuat berkas-berkas cahaya di setiap sudut ruangan
Menerangi semua yang gelap
Menyinari hati yang kelam
Menjernihkan pikiran yang terisi penuh oleh naskah episode peran
Kau menghilangkan semua kepenatanku
Menghapuskan segala resah di hatiku
Menyadarkanku akan hari esok yang lebih baik
Hari esok yang akan terisi oleh lembaran baru
Lembaran yang penuh oleh rasa syukur
Syukur atas segala nikmat hidup dan kehidupan
Kehidupan yang akan membawaku ke alam yang kekal
Dimana hanya ada kenikmatan luar biasa atau kesengsaraan akibat sesuatu di hidup yang lalu…

***

Kala aku ingin menjerit
Entah mengapa mulut ini tak mau kubuka
Kala kau ingin menangis
Entah mengapa air mataku terasa kering
Kala aku ingin berbicara
Entah mengapa bibir ini hanya membisu
Kala aku ingin menulis
Entah mengapa jari-jariku kaku
Kala aku ingin berjalan
Entah mengapa kakiku sulit digerakkan
Seluruh tubuhku seperti mati rasa
Hanya pikiranku yang terus melayang
Melayang tinggi menembus galaksi
Hanya hatiku yang terus bekerja
Melawan nafsu mempertahankan tekad
Lapisan tekad yang ada di dasar hatiku
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja

1 komentar: